PULAU KENAWA, SURGA KECIL DI BARAT SUMBAWA

Bertemu banyak bintang laut biru di Pulau Kenawa.


Sunyi, tenang dan damai. Itulah kesan pertama saya, begitu menginjakkan kaki di Pulau Kenawa. Tak ada kicauan burung, juga tak terdengar deburan ombak besar. Hanya sesekali terdengar riak-riak gelombang kecil di tepi pantai. Sejauh mata memandang, yang terlihat hanyalah hamparan padang rumput, sejumlah bale bengong (gazebo), dan bukit kecil di ujung pulau. Benar-benar tempat yang sempurna untuk “menyepi.”

Pulau Kenawa dengan sebuah bukit kecil di ujung pulau.

Pulau Kenawa berada di barat laut Pulau Sumbawa, tepatnya di Selat Alas, tak jauh dari Pelabuhan Penyeberangan Poto Tano, Sumbawa Barat. Secara administratif, pulau kecil ini masuk ke dalam wilayah Desa Poto Tano, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Untuk mencapai Pulau Kenawa, saya dan teman menyewa perahu nelayan dari Desa Poto Tano, dengan waktu tempuh sekitar 15 menit saja.

Padang rumput dan bukit kecil di Pulau Kenawa.

Pulau Kenawa memiliki panorama alam yang mempesona. Perpaduan alam perbukitan, padang rumput (savana), hamparan pantai berpasir putih, dan air laut yang bergradasi hijau kebiruan, menjadikan alam Pulau Kenawa begitu indah dan mengesankan. Asyiknya lagi, pulau seluas 13,8 hektar ini tak berpenghuni dan belum banyak dikunjungi turis sehingga suasananya sangat sepi. Ketika kami berkunjung ke sana, tidak ada pengunjung lain selain kami berdua. Jadi kami bebas melakukan apa saja sesuai kemauan kami. Benar-benar seperti pulau pribadi.

Panorama menawan dari puncak menara.

Aktivitas pertama yang kami lakukan di Pulau Kenawa adalah berjalan kaki keliling pulau sambil memotret setiap sudut pulau mungil nan cantik ini. Bagi penggemar fotografi, Pulau Kenawa adalah surganya. Setiap sudut pulau ini begitu menarik dan "fotogenik". Bukit kecil, padang rumput yang luas, dan pantai berpasir putih adalah beberapa objek foto yang wajib diabadikan di Pulau Kenawa. Untuk mendapatkan panorama yang lebih menawan, saya menaiki sebuah menara yang berada tak jauh dari dermaga. Saya harus bersusah-payah dan ekstra hati-hati menaiki menara tersebut karena tangga menara sudah rusak. Untunglah usaha saya tidak sia-sia. Dari puncak menara yang tak seberapa tinggi itu, saya bisa menyaksikan panorama menakjubkan Pulau Kenawa, mulai dari padang rumput, laut hijau kebiruan, Pulau Sumbawa hingga pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Kenawa. Tak henti-hentinya jari telunjuk saya memencet tombol rana kamera karena melihat panorama alam yang sungguh menawan.

Dermaga di Pulau Kenawa.

Selesai keliling pulau, saya segera menuju dermaga untuk snorkeling. Sejak kedatangan saya, air laut sebening kristal di sekeliling Pulau Kenawa sudah memanggil-manggil saya untuk segera nyemplung. Saya segera memakai masker dan kaki katak (fin) yang saya bawa dari rumah. Untuk bisa snorkeling di Pulau Kenawa, kita harus membawa peralatan snorkeling dari rumah karena baik di Poto Tano maupun di Pulau Kenawa tak ada tempat penyewaaan peralatan snorkeling. Begitu saya berenang beberapa meter dari pinggir pantai, Pulau Kenawa mulai menunjukkan pesona bawah lautnya kepada saya. Dengan snorkeling saja, saya bisa melihat beragam terumbu karang cantik aneka warna, baik karang keras (hard coral) maupun karang lunak (soft coral). Mulai dari karang meja (Acropora sp.), karang otak (Diploria labyrinthiformis), karang kol (Montipora sp.) hingga berbagai jenis anemon terhampar di hadapan saya. Ratusan jenis ikan dengan berbagai bentuk dan ukuran juga berseliweran di sekitar saya. Bintang laut? Tak usah ditanya lagi. Jumlahnya sangat banyak, terutama bintang laut berwarna biru (Linckia laevigata). Mata saya benar-benar dimanjakan oleh keelokan bawah laut Pulau Kenawa.

Snorkeling di Pulau Kenawa yang air lautnya sebening kristal.

Selesai snorkeling, saya mendaki bukit yang ada di ujung Pulau Kenawa. Kata Pak Abdul Gani (nahkoda perahu), pemandangan dari puncak bukit sangat indah dan saya bisa menyaksikan secara keseluruhan Pulau Kenawa. Matahari yang bersinar terik dan tidak adanya pepohonan besar yang tumbuh di pulau ini membuat udara sangat panas. Tapi saya tak menghiraukannya. Saya tetap berjalan mendaki bukit walaupun dengan keringat bercucuran. Segala usaha dan perjuangan saya terbayar lunas ketika sampai di puncak bukit. Panorama alam yang luar biasa indah terbentang di hadapan saya. Seluruh bagian Pulau Kenawa bisa terlihat dari puncak bukit ini. Tak ketinggalan laut hijau kebiruan dan pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Kenawa. Gunung Rinjani di Pulau Lombok juga tampak berdiri menjulang. Ternyata, ucapan Pak Abdul Gani, benar adanya. Dan seperti biasa, saya pun mengabadikan panorama menakjubkan Pulau Kenawa dengan kamera kesayangan saya.

Panorama cantik dari puncak bukit.

Sebelum perahu datang menjemput, sekali lagi saya snorkeling di pantai. Saya belum puas menjelajahi bawah laut Pulau Kenawa meski tadi pagi sudah snorkeling cukup lama. Lagian, mumpung masih berada di Pulau Kenawa, saya puas-puasin snorkeling di sana. Kapan lagi bisa snorkeling di laut dengan biota laut yang spektakuler dan kedalaman laut hanya mencapai satu hingga dua meter saja.

Tepat pukul 13.00 WITA, perahu Pak Rahman (anaknya Pak Abdul Gani) datang menjemput. Rasanya berat sekali meninggalkan pulau mungil nan elok ini. Pulau Kenawa benar-benar memikat saya. My heart stays in Kenawa Island and Kenawa Island stays in my heart.

Getting There
Untuk mencapai Pulau Kenawa, sebaiknya Anda terbang dulu menuju Mataram, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dari Mataram, lanjutkan perjalanan darat selama dua jam ke Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur. Anda bisa naik kendaraan umum atau menyewa mobil dari Mataram menuju Pelabuhan Kayangan. Selanjutnya, Anda tinggal naik ferry menuju Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa dalam waktu satu setengah hingga dua jam. Dari Pelabuhan Poto Tano, Anda bisa naik ojek atau berjalan kaki menuju Desa Poto Tano dan menyewa perahu dari nelayan setempat. Perjalanan dari Desa Poto Tano menuju Pulau Kenawa hanya sekitar 15 menit. (edyra)***
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "PULAU KENAWA, SURGA KECIL DI BARAT SUMBAWA"

Post a Comment