PUTRAJAYA, IBU KOTA MALAYSIA YANG MODERN DAN FUTURISTIK

Berfoto sejenak di depan Istana Kehakiman

Mungkin belum banyak yang tahu kalau pusat administrasi pemerintahan Malaysia sudah lama dipindahkan dari Kuala Lumpur ke Putrajaya, sementara pusat ekonomi dan bisnis masih tetap di Kuala Lumpur. Maklum, selama ini sebagian besar masyarakat Indonesia hanya mengenal Kuala Lumpur sebagai ibu kota Malaysia. Tak banyak yang mengenal Putrajaya. Padahal kota ini sangat cantik, modern, dan futuristik. Tata kota Putrajaya direncanakan dengan sangat baik dan memperhatikan keseimbangan lingkungan, di antaranya dengan membangun jalan dan trotoar yang lebar, serta ruang terbuka hijau yang luas. Selain itu, semua bangunan, taman, danau maupun fasilitas publik yang ada di Putrajaya didesain dengan cantik dan menarik. Tak heran kalau Putrajaya menjadi objek wisata baru Malaysia yang sukses menarik kunjungan wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Bila berkunjung ke Kuala Lumpur, sebaiknya Anda singgah sejenak di Putrajaya.

Trotoar yang lebar dan bersih di tepi Danau Putrajaya

Putrajaya, Intelligent Garden City
Putrajaya berada di antara Kota Kuala Lumpur dan Bandara Internasional Kuala Lumpur. Letaknya sekitar 25 kilometer dari Kuala Lumpur atau sekitar 30 menit berkendara. Putrajaya didirikan pada tanggal 19 Oktober 1995, sebagai pusat administrasi pemerintahan Malaysia menggantikan Kuala Lumpur yang semakin padat. Kota ini menempati area seluas seluas 4.931 hektar, dengan danau buatan seluas 400 hektar. Dulunya, Putrajaya adalah area perkebunan kelapa sawit milik Negara Bagian Selangor bernama Prang Besar. Setelah terpilih sebagai ibu kota pemerintahan Malaysia, pembangunan besar-besaran dilakukan di daerah ini dari tahun 1993 sampai sekarang hingga menjadi sebuah kota baru dengan nama Putrajaya. Nama kota ini diambil dari nama Perdana Menteri Malaysia yang pertama, Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj dan ditambah kata “Jaya”. Maksud kata “Jaya” adalah kejayaan Malaysia setelah ratusan tahun dijajah bangsa asing. Malaysia mampu bangkit dan membangun kota baru dengan gaya sendiri tanpa dipengaruhi bangsa asing.

Saat ini, wilayah Putrajaya dibagi menjadi 19 sektor/presint (precinct), dengan peruntukan yang berbeda setiap presintnya. Presint 1 sampai 4 dikhususkan untuk area pemerintahan. Presint-presint lainnya dialokasikan untuk area pemukiman, taman, olahraga air (water sport) dan berbagai fasilitas umum lainnya. Meski tergolong kota baru, fasilitas umum di Putrajaya sudah cukup lengkap. Di sana tersedia masjid, rumah sakit, pusat perbelanjaan (shopping mall), dan stasiun kereta api yang terintegrasi dengan terminal bus.

Taman yang indah di Putrajaya

Taman dan Danau yang Indah
Putrajaya direncanakan sebagai kota taman yang cerdas (Intelligent Garden City). Oleh karena itu, pembangunan Putrajaya sangat memperhatikan keseimbangan lingkungan. Dari seluruh lahan yang ada di Putrajaya, 38% dialokasikan untuk ruang terbuka hijau (taman) sehingga membuat Putrajaya indah dan asri. Ada sejumlah taman indah di Putrajaya, antara lain : Taman Putra Perdana, Taman Botani (Botanical Garden), Taman Wetland (Wetland Park), Taman Warisan Pertanian (Agriculture Heritage Park), dan Taman Ekuestrien Putrajaya (Putrajaya Equestrian Park). Anda bisa menjelajahi taman-taman tersebut sesuai minat Anda.

Tugu Alaf Baru (Millennium Monument) yang bentuknya seperti roket

Selain taman, Putrajaya juga dilengkapi dengan danau buatan bernama Danau Putrajaya (Orang Malaysia menyebutnya Tasik Putrajaya). Danau buatan ini bentuknya unik (berkelok-kelok mirip sungai), dan menjangkau hampir seluruh wilayah/presint di Putrajaya. Danau Putrajaya merupakan salah satu daya tarik utama Putrajaya yang menjadi lokasi wisata favorit para turis dan lokasi olahraga air. Untuk mengelilingi Danau Putrajaya, ada dua macam perahu wisata yang bisa Anda pilih. Pilihan pertama adalah perahu model gondola bernama Dondang Sayang dengan kapasitas untuk 4 - 6 orang. Dengan membayar RM 20 (sekitar Rp 60.000,00) untuk dewasa dan RM 10 untuk anak-anak, Anda akan dibawa mengelilingi danau dan melewati beberapa bangunan menarik landmark Putrajaya selama 25 menit. Perahu ini tidak memperbolehkan anak berusi di bawah 2 tahun atau yang belum dapat berjalan. Pilihan lainnya adalah Belimbing Sightseeing Cruise Boat, kapal dengan kapasitas 76 orang yang dilengkapi AC. Dengan membayar RM 30 untuk dewasa dan RM 20 untuk anak-anak, Anda akan diajak berkeliling danau melewati Kompleks Pemerintahan Putrajaya, beberapa jembatan di Putrajaya, dan Putrajaya International Convention Centre. Tiket Belimbing Sightseeing Cruise Boat lebih mahal karena rutenya lebih jauh dan waktunya lebih lama, sekitar 45 menit. Kapal jenis ini hanya beroperasi mulai pukul 13.00 sampai pukul 19.00, setiap jam. Perjalanan dengan perahu/kapal mengelilingi Danau Putrajaya lebih menarik dilakukan pada saat senja/malam hari, karena berbagai bangunan dan jembatan di Putrajaya disinari lampu warna-warni yang sangat indah.

Gedung Pemerintah yang Megah
Sebagai pusat administrasi pemerintahan Malaysia, Putrajaya didominasi oleh gedung-gedung pemerintahan, baik kantor perdana menteri maupun kantor berbagai kementerian/departeman. Semua gedung pemerintahan tersebut didesain dengan unik dan menarik, sebagian besar bergaya modern dan futuristik. Dua gedung yang paling menarik adalah Putra Perdana (Kantor Perdana Menteri Malaysia) dan Istana Kehakiman (Palace of Justice).

Perdana Putra, Kantornya Perdana Menteri Malaysia

Kantor Perdana Menteri Malaysia yang berada di dekat Dataran Putra (Putra Square), Presint 1, menempati sebuah gedung yang disebut Perdana Putra. Gedung ini berdiri di sebuah bukit dengan desain sangat unik, mirip masjid. Perdana Putra yang berwarna dominan coklat dan hijau ini mulai dibangun pada tahun 1997 dan selesai pada tahun 1999 dengan arsitek Ahmad Rozi Abdul Wahab dari Qidean Architect. Arsitektur bangunan ini bergaya Islami (Moor) dengan tiga buah kubah berwarna hijau serta dinding berwarna coklat. Sayangnya, gedung indah ini tertutup untuk umum. Jadi, pengunjung hanya bisa mengagumi dan memotret kemegahan banguanan ini dari luar pagar.

Istana Kehakiman yang mirip Taj Mahal

Gedung pemerintah yang menarik lainnya adalah Istana Kehakiman (Palace of Justice). Gedung ini terletak di pinggi jalan raya utama, di Presint 3. Gedung Istana Kehakiman sangat cantik karena memadukan tiga gaya arsitektur yaitu Islami, Moor dan Barat. Hal ini bisa dilihat dari tiga kubahnya yang berwarna emas mirip denganTaj Mahal di India. Saking indahnya gedung ini membuatnya jadi objek foto favorit para fotografer. Selain itu juga sering dimanfaatkan oleh para calon pengantin sebagai lokasi pembuatan foto pre wedding.

Masjid Putra yang berwarna pink cantik

Masjid-masjid Cantik
Selain gedung pemerintahan, bangunan indah lainnya di Putrajaya adalah masjid. Setidaknya ada dua masjid cantik di Putrajaya, yaitu Masjid Putra dan Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin. Masjid Putra terletak di Presint 1, satu kompleks dengan Dataran Putra dan Putra Perdana. Masjid berwarna dominan merah muda (pink) ini berada tepat di pinggir danau, sehingga nampak seperti terapung bila dilihat dari kejauhan. Masjid Putra mulai dibangun pada tahun 1997 dan selesai pada tahun 1999. Pembangunan masjid bergaya Moor ini menelan dana RM 250 juta. Desain masjid ini terinspirasi oleh Mesjid Sheikh Omar di Baghdad dan memiliki kapasitas 15 ribu jamaah. Masjid cantik ini terlihat mencolok dengan menaranya yang setinggi 116 meter dan kubahnya yang berjumlah sembilan dengan motif Persia berwarna pink. Sebagian besar bangunan masjid ini berwarna gradasi pink, mulai pink muda hingga pink tua. Kubah, langit-langit, hiasan/ornamen di dinding dan hingga ornamen kubah semua didominasi warna pink sehingga terlihat sangat cantik. Siapa pun pasti akan takjub melihat keindahan Masjid Putra.

Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin (Masjid Besi)

Masjid cantik lainnya di Putrajaya adalah Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin atau yang biasa disebut Masjid Besi. Masjid ini berada di Presint 3 tak jauh dari Istana Kehakiman. Masjid ini mulai dibangun pada bulan April 2004 dan selesai pada bulan Agustus 2009. Keunikan masjid ini adalah sebagian besar bahan bangunannya menggunakan besi sehingga disebut juga Masjid Besi. Masjid ini jauh lebih besar dari pada Masjid Putra, dengan kapasitas sekitar 24 ribu jemaah. Dari dalam masjid ini kita bisa melihat pemandangan memukau di sekeliling masjid. Mulai dari Danau Putrajaya, Jembatan Seri Saujana, Jembatan Seri Wawasan, Millennium Monument hingga Masjid Putra dan Perdana Putra di kejauhan.

Jembatan-jembatan Unik
Dikelilingi danau buatan seluas 400 hektar, membuat Putrajaya memiliki banyak jembatan. Jumlah seluruh jembatan di Putrajaya ada delapan, di mana setiap jembatan dibangun dengan arsitektur yang unik dan futuristik. Delapan jembatan tersebut didesain dengan gaya arsitektur yang berbeda. Dua jembatan yang harus dikunjungi, syukur-syukur Anda bisa menyeberanginya, adalah Jembatan Putra dan Jembatan Seri Wawasan.

Danau Putrajaya dan Jembatan Putra di kejauhan

Jembatan Putra berada di sebelah selatan Dataran Putra. Jembatan sepanjang 435 meter ini menghubungkan Presint 1 (kompleks kantor perdana menteri) dan Presint 2 (kompleks kantor pemerintahan). Desain jembatan ini terinspirasi oleh Jembatan Khaju (Khaju Bridge) di Isfahan, Iran, tetapi dibuat dalam ukuran lebih kecil. Jembatan Putra terdiri empat lengkung dan empat tiang utama/menara, yang juga berfungsi sebagai tempat untuk melihat pemandangan sekitar (observation deck). Di kanan kiri jembatan terdapat trotoar yang lebar sehingga nyaman untuk pejalan kaki. Dari atas jembatan ini terbentang pemandangan indah Danau Putrajaya dan taman-taman di sekitarnya.

Jembatan Seri Wawasan

Di Presint 2 juga terdapat sebuah jembatan indah bergaya futuristik, yaitu Jembatan Seri Wawasan. Jembatan sepanjang 240 meter ini menghubungkan Presint 2 (kompleks kantor pemerintahan) dan Presint 8 (kompleks pemukiman). Desain jembatan ini menggunakan kabel baja (cable-stayed bridge) dengan satu tiang utama. Di ujung jembatan terdapat gardu pandang (observation deck), di mana Anda bisa melihat Masjid Putra dan Perdana Putra di kejauhan. Masjid Putra terlihat sangat menawan seperti mengapung di atas danau.

Getting There
Sangat mudah mencapai Putrajaya dari Kuala Lumpur. Anda bisa naik bus, kereta api atau taksi. Cara paling cepat adalah naik Kereta KLIA Transit dari Stasiun KL Sentral. Dengan Kereta KLIA Transit, kita bisa mencapai Stasiun Putrajaya dalam waktu 20 menit, dengan biaya RM 9,5 (sekitar Rp 29.000,00) sekali jalan. Cara paling ekonomis adalah naik bus, dengan biaya sekitar RM 3,5 - RM 4,0 sekali jalan. Anda bisa naik Bus Sri Indah atau Rapid Bus Nomor U42, U43 atau E1 dari Kotaraya/Pasar Seni. Perjalanan dengan bus memakan waktu sekitar 30 menit. Kereta akan berhenti di Stasiun Putrajaya sedangkan bus ada yang berhenti di Stasiun Putrajaya, ada yang langsung ke Pusat Kota Putrajaya. Dari Stasiun Putrajaya ke Pusat Kota Putrajaya, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan Bus Nadi Putra dengan biaya hanya RM 0,5 (sekitar Rp 1.500,00). (edyra)***

*Dimuat di Majalah SEKAR No. 83, 16 Mei 2012.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

MENGELILINGI JEPARA BUMI KARTINI

Pantai Pulau Panjang, Jepara

Berbicara mengenai Jepara, yang terlintas di benak kita adalah R.A Kartini dan ukiran. Tak salah memang. Kota Jepara memang tidak bisa dipisahkan dengan dua hal tersebut. Karena di kota yang terletak di Semenanjung Muria, pesisir utara Jawa Tengah inilah R.A Kartini dilahirkan dan ukiran Jepara memang sudah terkenal kemana-mana. Namun, Jepara bukan hanya R.A Kartini dan ukiran. Keindahan alam Jepara juga tak kalah dengan kota-kota lain di Indonesia. Pantai berpasir putih, pulau-pulau kecil, gunung hingga air tejun, semua ada di Jepara. Dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April, mari kita berkunjung ke Jepara dan menemukan sisi-sisi menarik kota yang memiliki slogan “Jepara Bumi Kartini” ini.

Patung R.A. Kartini di Museum R.A. Kartini
Museum R.A. Kartini
Untuk mengenal lebih dekat sosok Pahlawan Pejuang Emansipasi Wanita, R.A Kartini, Anda bisa memulai petualangan di Jepara dengan mengunjungi Museum R.A. Kartini. Sangat mudah untuk menemukan museum ini karena letaknya sangat strategis, di pusat Kota Jepara, tepatnya di sebelah utara alun-alun Kota Jepara. Museum R.A. Kartini didirikan di Jepara pada tanggal 30 Maret 1975, pada masa pemerintahan Bupati Soemarno Djojomardowo. Peresmian museum ini baru dilakukan dua tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 21 April 1977 oleh Bupati Soedikto. Tujuan didirikannya museum ini adalah untuk mengabadikan jasa-jasa perjuangan R.A. Kartini dengan cara mendokumentasikan, memamerkan, dan memvisualkan benda-benda bersejarah peninggalan R.A. Kartini dan kakak kandungnya serta benda warisan budaya lainnya yang ditemukan di wilayah Kabupaten Jepara. Museum R.A Kartini terdiri dari tiga buah gedung seluas 890 m2 yang dibangun di atas tanah seluas 5.210 m2. Bila dilihat dari atas, gedung-gedung tersebut berbentuk huruf K,T, dan N yang merupakan singkatan dari KARTINI.

Koleksi Museum R.A. Kartini

Museum R.A. Kartini menyimpan benda-benda peninggalan R.A. Kartini dan kakaknya, R.M.P. Sosrokartono serta benda-benda kuno yang ditemukan di wilayah Kabupaten Jepara. Penataan ruang koleksi di Museum R.A. Kartini dibagi menjadi empat ruang, yaitu :
• Ruang pertama yang merupakan badan gedung K, digunakan untuk menyimpan koleksi peninggalan R.A. Kartini yang berupa benda-benda serta foto semasa hidupnya.
• Ruang kedua yang merupakan kaki gedung K bagian atas, berisi benda-benda peninggalan R.M.P. Sosrokartono.
• Ruang ketiga yang merupakan kaki gedung K bagian bawah, digunakan untuk menyimpan benda-benda bersejarah dan purbakala yang ditemukan di wilayah Kabupaten Jepara serta hasil kerajinan Jepara yang terkenal seperti Batik Troso, anyaman bambu, dan rotan.
• Ruang keempat merupakan gedung T yang berisi tulang ikan raksasa bernama “Joko Tuo.” Ikan tersebut merupakan jenis paus gajah, sejenis ikan paus yang mempunya belalai ,yang ditemukan di perairan Kepulauan Karimunjawa pada pertengahan bulan April 1989.

Pantai Kartini

Pantai Kartini dan Kura-Kura Ocean Park
Dari Museum R.A. Kartini, meluncurlah ke Pantai Kartini, pantai paling tersohor di Jepara yang menjadi kebanggan warga Kota Jepara. Pantai indah ini berada di Kelurahan Bulu, Kecamatan Jepara tak jauh dari pusat kota Jepara. Jaraknya hanya sekitar 2,5 km dari alun-alun Kota Jepara. Suasana alam di Pantai Kartini cukup indah dengan pepohonan yang rindang. Seperti kebanyakan pantai utara Jawa lainnya, ombak di Pantai Kartini juga tidak besar sehingga aman untuk berenang atau sekedar bermain air. Pantai Kartini sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang keanyamanan pengunjung, seperti : rumah makan, toko souvenir, gazebo, toilet, dan sarana permainan anak-anak (komedi putar, mandi bola, perahu arus, dan lain-lain). Selain itu juga ada dermaga penyeberangan fery ke Kepulauan Karimunjawa.

Souvenir di Pantai Kartini
Ada satu bangunan unik berbentuk kura-kura raksasa yang akan segera menyita perhatian Anda begitu tiba di Pantai Kartini. Bangunan tersebut tak lain adalah Kura-Kura Ocean Park, wahana wisata keluarga yang telah dibuka secara resmi oleh Bupati Jepara pada tanggal 22 Februari 2011. Gagasan awal dibangunnya kura-kura raksasa di Pantai Kartini adalah agar dapat menjadi Ikon Wisata Jepara sekaligus sebagai bangunan monumental yang dapat mengangkat citra Kabupaten Jepara di kancah nasional maupun Internasional.

Kura-Kura Ocean Park (tampak depan)
Bangunan Kura-Kura Ocean Park terdiri dari dua lantai yang difungsikan sebagai aquarium/taman laut di lantai bawah dan sarana pendukung lainnya di lantai atas. Ada beberapa aquarium di lantai bawah yaitu : sebuah aquarium besar/utama (main aquarium), 12 aquarium dinding, dan 4 aquarium meja (portable aquarium). Aquarium utama berisi ikan-ikan berukuran besar dari jenis hiu, pari manta, kakap, kerapu, penyu, dan berbagai jenis ikan lainnya. Aquarium dinding dan akuarium meja, berisi beberapa jenis ikan laut dan ikan air tawar berukuran kecil dan sedang. Ada pula sebuah kolam sentuh (touch pool) yang berisi ikan air tawar dan kura-kura. Anda bisa menyentuh/memegang ikan-ikan dan makhluk lain yang ada di kolam sentuh tersebut. Selain itu, ada fasilitas terapi spa ikan (fish spa) untuk kaki Anda setelah lelah berkeliling Pantai Kartini.

Kura-Kura Ocean Park (tampak samping)

Pulau Panjang
Tak jauh dari Pantai Kartini, terdapat sebuah pulau kecil tak berpenghuni, yaitu Pulau Panjang. Pulau ini terletak di sebelah barat Pantai Kartini, jaraknya sekitar 2,5 km dari bibir pantai atau sekitar 15 menit naik perahu. Bagi Anda yang ingin mencari pantai berpasir putih dengan laut hijau kebiruan, jangan lupa untuk mempir ke pulau ini. Tersedia perahu nelayan di Pantai Kartini yang bisa Anda sewa untuk mengantar Anda ke Pulau Panjang. Pulau Panjang hanyalah pulau kecil yang tak berpenghuni tetapi layak untuk Anda kunjungi karena keindahan pulaunya. Luas pulau ini hanya sekitar 19 hektar. Pulau ini terlihat rimbun karena beberapa jenis tanaman keras tumbuh di sana. Pohon-pohonya yang tinggi sangat menarik bagi berbagai jenis burung (camar, bangau, blekok) untuk tinggal dan berkembang biak. Anda bisa mengelilingi pulau dengan berjalan kaki menyusuri pantai atau menyusuri jalan paving block yang telah dibangun Pemda setempat, sambil menikmati pemandangan indah di kanan kiri Anda. Di salah satu sudut pulau, Anda akan melihat sebuah mercusuar yang sampai sekarang masih berfungsi untuk memandu kapal-kapal yang berlayar di Laut Jawa. Selain itu, pantai berpasir putih dan laut dangkal yang cukup jernih bisa Anda manfaatkan untuk berenang, berjemur atau bermain pasir. Kelebihan Pantai Pulau Panjang disbandingkan dengan Pantai Kartini adalah pantainya lebih sepi dan lebih bersih. Jadi Anda bisa melakukan berbagai aktivitas dengan nyaman. Di Pulau Panjang juga terdapat makam tokoh Islam bernama Syeikh Abu Bakar namanya. Pada bulan-bulan tertentu, makam ini ramai didatangi para peziarah.

Pulau Panjang yang berada tak jauh dari Pantai Kartini

Pantai Bandengan
Ada satu pantai lagi di Jepara yang tak kalah cantiknya dengan Pantai Kartini, yaitu Pantai Tirto Samudro atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pantai Bandengan. Pantai cantik ini terletak 7 km di sebelah utara Kota Jepara. Konon, Pantai Bandengan merupakan pantai favorit R.A. Kartini di Jepara. Semasa kecilnya, R.A. Kartini beserta adik-adiknya (Roekmini dan Kardinah) sering sekali bermain ke pantai ini bersama Bangsawan Hindia Belanda yaitu Ny. Ovink Soer (isteri asisten residen) dan suaminya. Pada saat liburan menjelang kenaikan kelas, mereka selalu mengajak R.A. Kartini beserta adik-adiknya untuk menikmati keindahan Pantai Bandengan. Pada saat bermain di pantai, Ny. Ovink Soer bertanya kepada R.A. Kartini, apa nama pantai tersebut. R.A. Kartini menjawab bahwa nama pantai tersebut adalah Pantai Bandengan. Kemudian Ny. Ovink Soer mengatakan bahwa di Belanda pun ada sebuah pantai yang hampir sama dengan Pantai Bandengan, hanya ada sedikit perbedaan bahwa airnya dingin namanya Scheveningen. Secara spontan Kartini menyela “Kalau begitu kita sebut saja Pantai Bandengan ini dengan ‘Klein Scheveningen”. Sejak saat itu, sampai sekarang Pantai Bandengan juga terkenal dengan sebutan Klein Scheveningen (Bahasa Belanda : Klein berarti pantai, dan Scheveningen yaitu nama pantai di Belanda).

Pantai Bandengan

Pantai Bandengan berpasir putih dengan air laut yang cukup jernih. Kelebihan pantai ini dibanding pantai-pantai lainnya di Jepara adalah adanya faslitas olahraga air (water sport) yang lebih lengkap, mulai dari jet ski, kano, hingga banana boat. Rumah makan yang menjual hidangan laut juga tersedia di pantai ini. Selain itu, karena Pantai Bandengan menghadap ke barat, Anda juga bisa menikmati panorama matahari terbenam yang indah dari pantai ini.

Air Terjun Songgolangit
Bosan dengan pantai? Jangan khawatir! Selain pantai, Jepara juga memiliki pesona keindahan alam lainnya, salah satunya adalah Air Terjun Songgolangit. Air terjun ini terletak di Desa Bucu, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara. Jaraknya sekitar 25 km dari Kota Jepara atau setengah jam berkendara. Untuk mencapai Air Terjun Songgolangit, sebaiknya Anda menyewa mobil/sepeda motor karena belum tersedia kendaraan umum yang menuju tempat ini.

Air Terjun Songgolangit

Air Terjun Songgolangit mempunyai ketinggian sekitar 80 meter dan lebar 2 meter. Pemandangan alam di sekitar air terjun sangat indah dengan udara yang sejuk. Dinamakan Air Terjun Songgolangit karena bila dilihat dari bawah, air terjun ini tampak sangat tinggi seakan-akan menyangga horizon langit (Bahasa Jawa : nyonggo langit). Konon, ada mitos yang mengatakan bahwa para pengunjung yang mencuci muka ataupun mandi di air terjun ini akan menjadi awet muda. Saya tidak tahu kebenaran mitos tersebut, yang pasti air di Air Terjun Songgolangit sangat bersih dan segar karena berasal dari aliran sungai yang sersumber dari pegunungan.

Getting There
Sangat mudah untuk mencapai Jepara dari Jakarta. Anda bisa naik bus, kereta api atau pesawat sesuai selera Anda. Bila memilih naik bus, Anda bisa naik dari Terminal Bus Pulo Gadung, Lebak Bulus atau Kampung Rambutan. Dari sana, tersedia bus jurusan Jepara yang berangkat setiap hari dengan lama perjalanan sekitar sepulu sampai dua belas jam. Bila Anda memilih naik kereta api atau pesawat, Anda harus turun di Semarang dan melanjutkan perjalanan dengan bus menuju Jepara. Perjalanan bus Semarang - Jepara memakan waktu sekitar dua jam. (edyra)***

*Dimuat di Majalah SEKAR Edisi 81, 18 April 2012.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments