7 AIR TERJUN TERINDAH DI LOMBOK


Menikmati kesegaran Air Terjun Benang Kelambu


Lombok bukan hanya pantai dan pulau-pulau kecil (gili). Masih banyak tempat wisata menarik lainnya yang bisa Anda jelajahi. Di antaranya adalah air terjun. Berbicara air terjun di Lombok, mungkin yang paling dikenal adalah Air Terjun Sendang Gila. Maklum air terjun ini berada di Desa Senaru,yang merupakan salah satu gerbang pendakian Gunung Rinjani. Tak heran kalau Air Terjun Sendang Gila ramai dikunjungi turis baik turis domestik maupun turis asing. Padahal, Lombok masih memiliki banyak air terjun lainnya yang tak kalah cantik dengan Air Terjun Sendang Gila. Berikut 7 Air Terjun Terindah di Lombok yang harus Anda sambangi ketika berlibur di Lombok. 

 
 Air Terjun Benang Stokel

Air Terjun Benang Stokel 
Berjarak sekitar 30 km dari Kota Mataram, Air Terjun Benang Stokel merupakan air terjun yang terdekat dengan Kota Mataram. Terletak di Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Anda bisa mencapainya dalam waktu sekitar 45 menit dengan berkendara. Air Terjun Benang Stokel tidak begitu tinggi tetapi sangat unik karena terdiri dari dua buah air terjun yang berdampingan, jadi seperti air terjun kembar. Selain itu, bentuk air yang jatuh mirip gulungan benang sehingga oleh penduduk setempat dinamakan Air Terjun Benang Stokel. Untuk mencapai air terjun ini, dari tempat parkir Anda harus berjalan kaki menyusuri jalan setapak dan menuruni puluhan anak tangga yang cukup menguras tenaga. Namun, pengorbanan Anda kan terbayar lunas setalah melihat air terjun yang cantik dengan panorama alam yang hijau di sekitarnya. 

 
 Air Terjun Benang Kelambu

Air Terjun Benang Kelambu
Di dekat Air Terjun Benang Stokel terdapat sebuah air tejun lagi yang jauh lebih indah, namanya Air Terjun Benang Kelambu. Untuk menuju air terjun ini, dari Air Terjun Benang Stokel Anda harus trekking menyusuri jalan setapak yang naik turun dan menuruni puluhan anak tangga lagi. Air Terjun Benang Kelambu disebut-sebut sebagai air terjun terindah di Lombok berkat keunikannya. Berbeda dari air terjun kebanyakan yang biasanya di satu tempat hanya ada satu atau dua air terjun yang meluncur dari tebing tinggi, di Air Terjun Benang Kelambu terdapat banyak air terjun dengan bentuk yang unik. Air mengalir turun melalui celah-celah tanaman merambat yang tumbuh di atas tebing, berjajar membentuk seperti tirai tipis/kelambu sehingga disebut Air Terjun Benang Kelambu. Keunikan lainnya, aliran air tidak langsung jatuh ke dasar tetapi ditampung dulu di kolam sebelah atas, terus jatuh lagi ke bawah membentuk air terjun yang lebih kecil sehingga aliran air tidak terlalu keras dan tidak membuat sakit bila kita mandi di bawahnya. Air Terjun Benang Kelambu, airnya berasal dari Danau Segara Anak yang berada di kawah Gunung Rinjani sehingga benar-benar terjaga kebersihan dan kesegarannya. Penduduk setempat meyakini bahwa air di Air Terjun Benang Kelambu bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Terlepas dari kebenaran mitos tersebut, tentunya asyik sekali mandi atau bermain air di bawah Air Terjun Benang Kelambu yang bersih dan jernih. Apalagi suasana sekitar juga sangat rindang dan asri, sehingga siapa pun akan betah berlama-lama di sana. 

 
 Air Terjun Jeruk Manis

Air Terjun Jeruk Manis
Air terjun ini berada di sisi selatan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), tepatnya di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Kabupaten Lombok Timur. Untuk mencapai air terjun, dari tempat parkir Anda harus trekking menyusuri jalan setapak di tengah hutan. Menarinya di hutan tersebut masih terdapat banyak hewan langka seperti elang dan lutung. Setelah trekking sekitar 30 menit Anda akan tiba di depan Air Terjun Jeruk Manis. Air menghunjam dari ketinggian sekitar 50 meter menuju kolam dangkal di bawahnya. Bermain air atau mandi di air terjun ini tentunya sangat mengasyikkan setelah trekking yang cukup menguras tenaga. 

 
Air Terjun Tiu Pupus

Air Terjun Tiu Pupus
Air Terjun Tiu Pupus terletak Desa Genggelang, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Anda harus berkendara sekitar 90 menit untuk mencapai air terjun ini. Dari Jalan Raya Lintas Lombok di Desa Genggelang, Anda harus masuk jalan kampung sejauh 4 km untuk menuju Air Terjun Tiu Pupus. Selanjutnya, dari tempat parkir, Anda harus berjalan kaki sekitar 400 meter untuk sampai di depan air terjun. Asyiknya, Anda tidak perlu naik turun tangga untuk mencapai Air Terjun Tiu Pupus. Anda hanya perlu berjalan menyusuri jalan setapak di pinggir sungai dan meniti jembatan kayu, menyeberang sungai. Air Terjun Tiu Pupus yang setinggi 30 meter akan menyambut kedatangan Anda. Anda bisa mandi dan berenang sepuas Anda di kolam yang terdapat di bawah air terjun. 

 
Air Terjun Kerta Gangga

Air Terjun Kerta Gangga
Masih di Desa Genggelang, terdapat sebuah air terjun lagi, yaitu Air Terjun Kerta Gangga. Air terjun ini ini memiliki struktur dua tingkat dengan tiga lokasi air terjun. Dua di antaranya berada di bagian atas dan satunya lagi berada di tingkat paling bawah. Yang paling gampang dicapai adalah air terjun di bagian paling atas. Seperti biasa, Anda harus berjalan naik turun tangga untuk mencapai Air Terjun Kerta Gangga. Di bawah air terjun terdapat kolam dan bendungan yang bisa dimanfaatkan untuk mandi. Panorama alam di sekitar Air Terjun Kerta Gangga sangat indah. Selain bukit-bukit yang menjulang tinggi, dan tebing-tebing curam, Anda juga bisa melihat hamparan sawah yang membentang luas. 

 
Air Terjun Sendang Gila

Air Terjun Sendang Gila
Air Terjun Sendang Gila merupakan air terjun paling kondang di Lombok. Terletak di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Anda butuh waktu sekitar dua jam untuk mencapai air terjun ini. Seperti air terjun kebanyakan, Anda juga harus berjalan kaki menuruni puluhan anak tangga untuk sampai di depan Air Terjun Sendang Gila. Air terjun ini terdiri dari dua tingkat. Mirip seperti Air Terjun Benang Kelambu, Air Terjun Sendang Gila juga meluncur dari tebing yang diselimuti tumbuhan merambat, membentuk tirai tipis yang berkilauan saat tersorot sinar mentari, jatuh ke sungai yang sempit dan dangkal. Kemudian, air terjun tersebut jatuh lagi ke sungai yang lebih besar di bawahnya. Di sungai paling bawah inilah, biasanya para turis dan penduduk setempat mandi menikmati kesegaran Air Terjun Sendang Gila. 

 
 Air Terjun Tiu Kelep

Air Terjun Tiu Kelep
Tak jauh dari Air Terjun Sendang Gila, terdapat sebuah air terjun lagi yang lebih spektakuler, yaitu Air Terjun Tiu Kelep. Butuh tenaga prima untuk mencapai air terjun ini, karena Anda harus trekking di medan yang cukup sulit dan menantang. Dari Air Terjun Sendang Gila, Anda harus menaiki anak tangga yang curam, melewati jalan setapak mengikuti aliran irigasi, menyeberangi sungai yang berbatu kemudian dilanjutkan melintasi jalan setapak yang di kanan kirinya pepohonan yang rimbun. Namun, segala rasa penat dan lelah akan hilang begitu Anda tiba di depan Air Terjun Tiu Kelep. Dalam Bahasa Sasak, “tiu” berarti pusaran dan “kelep” berarti luapan air yang semakin lama akan menghilang. Air Terjun Tiu Kelep sangat unik. Air terjun ini terdiri dari dua buah air terjun. Air terjun bawah, terdiri dari beberapa air terjun kecil yang meluncur dari tebing yang dipenuhi tumbuhan hijau merambat. Kemudian, di atas air terjun tersebut, meluncur air terjun yang lebih besar dan lebih deras. Air terjun tersebut jatuh di kolam membentuk sungai di bawahnya. Kolam tersebut, menjadi lokasi favorit para turis untuk mandi dan berenang-renang. Segala rasa capek, lelah dan penat akan hilang dengan mandi di Air Terjun Tiu Kelep yang begitu dingin dan segar. (edyra)*** 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

UJUNG BETOK, PULAU KECIL DENGAN JEMBATAN DI LOMBOK TIMUR

Menyeberang jembatan menuju Ujung Betok

Pulau Lombok dikelilingi puluhan pulau kecil yang disebut Gili dalam Bahasa Sasak (Suku Asli Pulau Lombok). Salah satu pulau kecil yang menarik perhatian saya adalah Ujung Betok. Pulau yang “tumben” tidak disebut dengan gili ini berada di daerah Lombok timur bagian selatan (Lombok Tenggara), tepatnya di Desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Jaraknya sekitar 75 km dari Kota Mataram atau dua jam berkendara. 

Sebenarnya, saya mengetahui keberadaan Ujung Betok secara tidak sengaja. Saat membaca majalah penerbangan (inflight magazine) sebuah maskapai penerbangan nasional, saya melihat sebuah foto pulau kecil dengan jembatan membentang di depannya bernama Ujung Betok yang berada di Lombok Timur. Melihat keunikan pulau tersebut, saya yang penggemar berat wisata ke pulau-pulau kecil, jadi tertarik untuk mengunjunginya. Mulailah saya bergerilya di internet untuk mencari informasi tentang Ujung Betok. Sayangnya, informasi mengenai pulau ini di internet sangat minim. Saya cari di Peta Lombok, juga tidak menemukan keberadaan Ujung Betok. Mungkin, saking kecilnya pulau tersebut sehingga membuatnya tidak tercantum di peta. 

Begitu ada kesempatan mengunjungi Lombok, saya memprioritaskan kunjungan ke Ujung Betok. Kebetulan saat itu saya sedang mengunjungi Tanjung Ringgit, Pantai Tangsi, dan Tanjung Bloam yang berada di wilayah Lombok Timur. Untuk menemukan Ujung Betok, saya harus bertanya kepada beberapa Warga Desa Pemongkong karena tidak ada satu pun penunjuk arah ke pulau mungil ini. Untunglah ada yang mengetahui Ujung Betok. Mereka dengan senang hati menunjukkan jalan ke pulau ini. Dan ternyata, tidak susah-susah amat menemukan Ujung Betok. 

 
 Ujung Betok pada saat laut surut

Ujung Betok hanyalah pulau kecil (lebih tepatnya sangat kecil) yang berada di wilayah Desa Pemongkong. Pulau ini bukanlah pulau tujuan wisata seperti Gili Air, Meno, atau Trawangan yang sudah sangat tersohor itu. Luasnya mungkin hanya seukuran dua kali lapangan bola voli. Tak heran kalau Ujung Betok tak tercantum di peta karena saking imutnya ukurannya. Meski imut, pulau ini ada penduduknya. Sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Keunikan Ujung Betok adalah adanya jembatan yang menghubungkan pulau ini dengan daratan Pulau Lombok. Jembatan tersebut terbuat dari semen dan kayu. Jadi, kita tidak perlu bersusah-susah berenang atau naik perahu untuk menuju Ujung Betok.Selat yang memisahkan Ujung Betok dengan Pulau Lombok hanyalah selat yang sempit dan dangkal. Saat surut, kita pun bisa berjalan kaki dengan mudah ke pulau ini meski tidak ada jembatan. 

 Ujung Betok pada saat laut pasang

Dua kali mengunjungi Ujung Betok, saya melihat pemandangan yang berbeda. Kunjungan pertama terjadi pada saat laut sedang surut. Ujung Betok pun terlihat menyatu dengan Pulau Lombok. Saya sedikit kecewa karena pemandangan yang saya lihat berbeda dengan foto di majalah. Untunglah pada saat kunjungan kedua, laut di sekitar Ujung Betok dalam keadaan pasang. Pulau mungil ini dikelilingi laut membuatnya seperti pulau terapung. Panorama Ujung Betok dan sekitarnya terlihat lebih eksotis dan menarik. Saya benar-benar puas bisa melihat Ujung Betok dalam dua situasi yang berbeda. 

Meski sudah dua kali mengunjungi Ujung Betok, saya tidak pernah bosan. Saya ingin melihat pulau ini lagi saat sunrise atau sunset. Saya yakin, panorama Ujung Betok akan terlihat lebih cantik dan dramatis du kala sunrise atau sunset. (edyra)*** 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

PESONA TEBING-TEBING KAPUR PANTAI PANDAWA,

Mengagumi keindahan tebing-tebing kapur di dekat Pantai Pandawa

Bagi Anda yang sering berlibur ke Bali, mungkin sudah bosan dengan pantai yang itu-itu saja (Kuta, Sanur, Dreamland, dll). Jangan khawatir! Bukan Bali namanya kalau tidak bisa “membuat” tempat baru untuk menarik kunjungan wisatawan. Baru-baru ini, Bali membuka pantai baru, namanya Pantai Pandawa. Dulunya Pantai yang letaknya tersembunyi di Kawasan Bukit ini mulai ramai dikunjungi wisatawan karena panorama alamnya yang eksotis. 

 
 Tebing-tebing kapur yang menjulang di sepanjang jalan menuju Pantai Pandawa

Saya sendiri, menemukan Pantai Pandawa secara tidak sengaja. Sepulang dari mengantar teman ke Pantai Green Bowl (yang berada tak jauh dari Pantai Pandawa) di awal September 2012, saya melihat penunjuk arah bertuliskan Pandawa Beach. Sebenarnya saya penasaran ingin mengunjungi pantai tersebut. Namun, saya mengurungkan niat saya karena hari sudah sore. Selain itu, saya juga sudah lumayan capek naik turun tangga di Pantai Green Bowl yang jumlahnya ratusan. Makanya ,saya mengagendakan kunjungan ke Pantai Pandawa lain kali saja.

 
 Jalan menuju Pantai Pandawa

Akhirnya, di penghujung bulan September, saya berkesempatan untuk mengunjungi Pantai Pandawa. Bersama teman, saya menyambangi Pantai Pandawa setelah sebelumnya menjelajahi Pantai Gunung Payung yang berada di tak jauh dari pantai tersebut. Pantai Pandawa memang berada di Kawasan Bukit, satu kompleks dengan Pantai Green Bowl dan Pantai Gunung Payung. Secara administratif, Pantai Pandawa terletak di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. 
 
 
 Salah satu Patung Pandawa di tebing kapur, di dekat Pantai Pandawa

 Tebing Pantai Pandawa akan dihiasi tokoh Pandawa Lima

Pantai Pandawa memiliki panorama yang indah, dengan ciri pasir putih bersih dan air laut yang hijau kebiruan, tipikal pantai-pantai di Kawasan Bukit. Suasana pantainya sepi dan tenang. Pantai ini sangat cocok untuk mandi atau berenang karena ombaknya pecah di tengah laut. Bermain pasir di Pantai Pandawa juga sangat menyenangkan, karena pasirnya putih dan lembut. Selain itu, Pantai Pandawa juga tempat yang tepat untuk melihat matahari terbit (sunrise) karena pantai ini menghadap ke timur. Selain berbagai keindahan tersebut, yang membuat Pantai Pandawa unik dan eksotis adalah tebing-tebing kapur yang memagari pantai ini. Sekitar 1,5 km jalan menuju pantai ini dipagari tebing-tebing kapur yang menjulang tinggi. Jalan tersebut memang sengaja dibuat dengan membelah bukit-bukit kapur yang ada di Desa Kutuh, mirip bukit kapur yang dibelah di GWK. Mendekati pantai, tebing-tebing kapur tersebut dilubangi dan diukir dengan indah. Rencananya di tebing tersebut akan ditempatkan patung tokoh Pandawa Lima (tokoh dalam Kisah Mahabharata) yang terdiri dari Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Makanya pantai ini dinamakan Pantai Pandawa. Dulunya, pantai ini dinamakan Secret Beach karena letaknya tersembunyi di balik tebing dan belum diketahui banyak orang. Saat ini, proyek pembangunan patung tersebut sedang dikerjakan. 

 
 Pantai Pandawa yang sepi dan indah

Pesona Pantai Pandawa lainnya adalah aktivitas para petani rumput laut di sepanjang pantai. Karena kontur pantai yang landai dan ombaknya tidak sampai ke pinggir, Pantai Pandawa sangat cocok untuk budi daya rumput laut. Tak heran kalau masyarakat sekitar membudidayakan rumput laut di Pantai Pandawa. Terakhir, jika cuaca sedang cerah dan angin bertiup dengan kencang, Anda akan melihat aktivitas paralayang (paragliding) di atas Pantai Pandawa. Maklum, pantai ini berada tak jauh dari Bukit Timbis, pusatnya kegiatan paralayang di Bali. Biasanya, kegiatan paralayang ini dilakukan di siang dan sore hari, bila cuaca memenuhi syarat (angin bertiup dengan baik, tidak terlalu kencang). Jika Anda tertarik untuk mencoba paralayang, Anda tinggal meluncur ke Bukit Timbis yang jaraknya hanya beberapa kilometer dari Pantai Pandawa. Jadi, kapan Anda akan berkunjung ke Pantai Pandawa?


Getting There
Untuk menuju Pantai Pandawa, dari Denpasar/Kuta arahkan kendaraan Anda menuju Uluwatu melalui Jalan Raya Uluwatu. Sekitar 1 km setelah Objek Wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK), Anda akan menjumpai sebuah perempatan, di mana terdapat Nirmala Supermarket di sebelah kanan jalan. Dari perempatan tersebut, beloklah ke kiri (arah Nusa Dua/Bali Cliff) dan ikuti arah jalan ke Bali Cliff. Setelah 2 km berkendara, Anda akan ketemu pertigaan dengan penunjuk arah ke Pantai Pandawa di kiri jalan. Beloklah ke kiri, dan ikuti jalan tersebut hingga tiba di perempatan, kemudian belok kanan dan ikuti jalan tersebut sampai habis hingga tiba di Pantai Pandawa. Dari pertigaan tersebut ke Pantai Pandawa, jaraknya hanya sekitar 3,5 km. (edyra)***
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments